STANDARD ASUHAN
PASIEN DENGAN OPERASI KATARAK
Defenisi: suatu kekaburan dari lensa-lensa
mata. Terjadi pada setengah dari
orang berusia > 65 tahun.
Penglihatan menjadi kabur sampai buta.
Etiologi:
1. Lensa mata kabur atau berawan è katarak senilis ( usia > 65 tahun)
2. Transparansi lensa rusak akibat luka atau tertumbuk è katarak traumatik ( Zat kimia dinitrophenol, naphthalene, pewarna rambut dll.)
3. Terjadi pada saat lahir è Katarak congenital
4. Akibat penyakit mata/penyakit sistemik
lainnya è katarak sekunder
(
DM, galaktosemia )
5. Terapi korticosteroid sistemik,
chemotherapy cancer, phenothiazine
6. Rokok dan konsumsi alcohol è meningkatkan resiko katarak
Patofisiologi : Usia,
trauma, toxin, penyakit mata/sistemik
Lensa
kabur/gelap/menebal/tidak transparan
(bilateral, lateral, area
tertentu pada lensa
biasanya bagian tengah
secara perlahan-lahan akibat
Produksi fiber terus menerus dan fiber yang lama
terdorong ke pusat lensa. Fokus dari cahaya pada retina)
Gambaran klinis:
è secara bertahap penglihatan menurun
è Silau, lingkaran disekitar cahaya
è Kemampuan membedakan warna menurun
è tiba-tiba penglihatan menurun
Asuhan Keperawatan :
Pengkajian.
A. Katarak awal
v Kekaburan kadang tidak bisa di tes
dengan mata telanjang hanya terlihat dengan opthalmoscope seperti
bintik-bintik gelap, berkumpul atau
berjajar pada bagian belakang
retina.
v Silau pada malam hari atau
pada saat cahaya terang
v Penglihatan kabur
v Penglihatan tepi lebih dulu hilang dari pada penglihatan sentral
v Lihat dekat membaik
B. Katarak
lanjut.
v Namak langsung pupil berawan dan putih; buta total
v Afakia dengan koreksi gunakan kaca mata è lensa tebal
v Afakia dengan gunakan kontak
lensa koreksi
v Afakia dengan lensa koreksi yang ditanamkan
Diagnosa Keperawatan.
1. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuli; kurangnya
cairan vitreus; perdarahan
2. Gangguan sensori persepsi : lihat berhubungan dengan terganggunya
resepsi dan transmisi sensori
3. Takut/Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan; kemungkinan
hilang penglihatan
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, perawatan pre dan post operasi,
perawatan diri di rumah berhubungan
dengan kurang terpapar terhadap sumber
informasi
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
Perencanaan :
Dx. 1. Resiko tinggi cedera berhubungan
dengan peningkatan tekanan intraokuli; kurangnya cairan vitreus ; perdarahan.
Tujuan
: klien akan bebas
cedera,
Kriteria
: 1. Klien dapat jelaskan
factor-faktor resiko menyebabkan cedera
2.
Klien menunjukkan perilaku, ubah pola
hidup untuk melindungi resiko cedera dan melindungi diri dari cedera
3.
Klien memodifikasi lingkungan agar lebih
aman
Intervensi :
1. Diskusikan keluhan post
operasi klien : nyeri, pembatasan aktivitas, penampilan dan pembalut pada mata
2. Rendahkan posisi tempat tidur
dan pakai pengaman tempat tidur/rel
disebelah kanan tempat tidur
3. Bantu pasien saat pertama kali coba bangun dari tempat tidur dari
sisi mata yang tidak dioperasi
4. Instruksikan untuk cegah bersin, batuk, muntah, ngedan dan menyentuh mata yang dioperasi
5. Pendekatan pada pasien di bagian yang matanya tidak dioperasi
6. Beri obat batuk antimuntah jika dibutuhkan
7. Instruksikan untuk pakai pelindung mata pada tidur malam atau tidur
siang sampai 6 bulan post operasi
8. Beri obat mata post operasi sesuai instruksi, dan minta pasien tidak
menekan matanya ketika diberi obat
9. Observasi posisi mata agar
rata dan kolaborasi terapi
Dx. 2.
Gangguan sensori persepsi : lihat berhubungan dengan terganggunya resepsi dan transmisi sensori
Tujuan : Klien bebas gangguan sensori persepsi :
lihat.
Kriteria :
1. Kenal kerusakan sensori dan
kompoensasinya untuk berubah
2. Identifikasi/koreksi potensial kekerasan lingkungan
3.
Mengerti kalau gangguan ringan post
operasi itu pada sensori persepsi
normal akan dialami beberapa saat
Intervensi :
Pre
operasi :
1. Ukur kemampuan penglihatan klien
dari mata yang tidak dioperasi
2. Miliki kaca mata yang bisa
dipakai segera setelah dioperasi
3. Ingatkan pasien bahwa persepsi dalam bisa hilang dan 50 %
penglihatan perifer hilang pada mata
yang dioperasi
4. Orientasikan pasien pre operasi ke ruangan dan siapkan terhadap sensasi-2 dan bunyi-bunyian
yang akan didengar selama pembedahan.
Post
operasi:
1. Dekati klien pada bagian
tubuh yang matanya tidak dioperasi
2. Jelaskan bahwa penglihatan
tidak normal sampai mata sembuh dan
mungkin butuh kaca mata (beberapa kasus)
3. Tolong pasien dalam aktivitas sehari-harinya
4. Ajar klien untuk membelokkan
kepala sempurna jika ingin melihat
kearah mata yang dioperasi
5. Bantu aktivitas sehari-harinya klien
6. Minta pasien tidak menundukkan kepala jika mengambil sesuatu tetapi dengan jongkok untuk mengambil barang dan dengan lambat
7. Observasi terhadap anda disorientasi: tempat tidur direndahkan
8. Anjurkan aktivitas waktu luang seperti dengar radio, percakapan, dll.
9. Ingatkan pakai kaca mata katarak
10. Beri bel pada tempat yang bisa dijangkau pasien
11. Pintu dibuka sempurna dan
posisi fornitur tidak menutupi jalan
12. Makanan letakan ke piring dan anjurkan cek suhu sebelum makan, makan perlahan-lahan
13. Kolaborasi dokter untuk
obat-obatan
Dx. 3. Takut/cemas
berhubungan dengan antisipasi pembedahan mata
Tujuan : Klien dapat mengatasi rasa takutnya
Kriteria :
1. Klien dapat mengatakan perasaan cemasnya
2. Klien menyatakan
perasaan cemasnya/takuitnya
Intervensi:
1. Beri kesempatan pasien mengungkapkan
tentang kemungkinan penglihatan hilang
2. Kaji pengetahuan tentang katarak,
dan persiapan pre dan post operasi, jawab semua pertanyaan pasien
tentang bedahan ini.
3. Beri support dan rasa nyaman pada klien
4. Kaji rasa takut klien menyangkut buta, nyeri dan prosedur pembedahan
5. Orientasikan pasien ke kamar dan sekitar RS
6. Jelaskan prosedur pembedahan pada pasien dan anggota keluarga, alat-alat, lama prosedur operasi, keadaan
post operasi, dll
Dx.
4. Kurang pengetahuan tentang
kondisi, perawatan pre dan post operasi, perawatan diri di rumah berhubungan dengan kurang terpapar terhadap sumber
informasi
Tujuan :
Klien akan meningkat pengetahuannya
tentang perawatan pre dan post operasi,
perawatan dirumah
Kriteria :
1. Mengatakan mengerti akan kondisi pasien
dan proses penyakitnya
2. Melakukan prosedur dengan baik dan
menjelaskan alasan melakukan itu
3. Dapat menjelaskan kembali informasi tentang pembedahan: pre,post dan
self care dirumah
Intervensi:
1. Ajar tentang mata dan peran lensa untuk melihat. Jelaskan mengapa
penglihatan berkurang terutama waktu malam hari
2. Ajar prosedur pre operasi rutin
3. Jelaskan pentingnya follow up
rutin, lapor kemajuan penglihatan
4. Cegah obat tetes mata
5. Diskusikan kemungkinan interaksi antara obat mata dan obat dari
penyakit lain yang diderita pasien, mis hipetensi
6. Diskusi dengan dokter tentang aktivitas seksual yang perlu
dimodifikasi
7. Anjurkan tidur terlentang, lampu dengan cahaya secukupnya, pakai
kaca mata gelap di siang hari, pakai
sampho dengan aman, batukd engan mulut atau mata terbuka
8. Anjurkan minum cukup, dan makanan berserat
9. Anjurkan ada obat mata di tangan
10. Anjurkan klien tidak melakukan
aktivitas ini setelah pulang kerumah,
v Naik tangga, nontonTV, baca,
lakukan Aktivitas harian sampai mata benar-benar sembuh
v Cegah melakukan aktivitas berat selama 6 minggu, juga angkat yang
berat
v Jangan mengangkat barang berat yang lebih dari 10 lbs.
v Cegah air masuk kemata
v Lindungi mata dengan pelindung mata
v Jangan melihat kebawah, dan cegah gerakan yang cepat
Dx. 5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur
invasive
Tujuan : Klien bebas infeksi selama perawatan
Kriteria : Tidak
ada gejala-gejala infeksi
Intervensi :
1. Observasi tanda vital terhadap adanya infeksi
2. Gunakan tehnik steril bila
merawat mata post operasi atau menganti balutan
3. Kollaborasi untuk : antibiotik tetes, steroid tetes, dll.
4. Tekankan pentingnya tidak menyentuh mata yang dioperasi
Implementasi.
Persiapan
pre operasi :
v Beri obat-obat sebelum operasi : premedikasi
v Biasanya dengan anesthesia local
Post
operasi :
v Posisi ke bagian mata yang tidak dioperasi
v Beri rel tempat tidur sebagai pemaalang
v Meja dan alat-alat pasien diletakan pada mata yang tidak dioperasi
v Bel minta bantuan didekat pasien
v Hindari tindakan yang menyebabkan naiknya tekanan intraokuli
v Tetap pakai pelindung mata dari logam untuk lindungi mata dari
cedera
Persiapan
Pulang.
v Ajar tehnik membersihkan mata, yaitu dari dalam ke luar, pakai kapas
yang bersih dan tangan harus dicuci
v Ajar tehnik memberi salf mata, obat tetes, jangan lupa cuci tangan
v Ke dokter jika, nyeri mata hebat
atau menetap; kemerahan pada mata
atau cairan banyak; jumlah kotoran mata
banyak atau kotoran mata berubah warna menjadi hijau; penglihatan menurun.
v Jelaskan apakah memakai kaca mata atau kontak lensa.
Evaluasi.
Dilakukan per diagnosa dengan mengunakan criteria
evaluasi yang telah ada untuk setiap diagnosa.
Daftar Kepustakaan
Doenges; Maarhouse & Geissier (1984). Nursing Care Plans. 2nd.Ed.
Philadelphia : Davis Company
Thomson, J.M. Cs. (1989). Clinical Nursing. 2nd.
Ed. St. Louis: Mosby Company
Mansjoer Arif, dkk. ( 1999). Kapita Selekta Kedokteran. 3rd.
Ed. Jakarta: Media Aesculapius
Phipps, W.J. Cs. (1991). Medical-Surgigal Nursing. 4th.Ed.
St. Louis: Mosby Year Book.
Top 10 best slots casinos for 2021 - SOL.EU
BalasHapusBest Slots 1등 사이트 Casino: 메이피로출장마사지 Best Real titanium metal trim Money Slots Sites 2021 · Red Dog Casino: Best Overall Slots Casino For USA Players · Ignition https://sol.edu.kg/ Casino: Best Casino 도레미시디 출장샵 For Roulette